Pages

Pages - Menu

Jumat, 16 Agustus 2013

INJIL KANONIK, PERKATAAN YESUS CUMA 18%



Mengenai Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 dan 14, dalam buku The Five Gospels yang diterbitkan oleh Harper San Fransisco, yang dikomentari oleh Robert W. Funk dan Roy W. Hoover, ternyata ayat-ayat tersebut tidak masuk dalam kategori ucapan Yesus yang diseminarkan.

Injil yang diakui di Indonesia ada empat yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan ohanes. Di Amerika sekitar tahun 1993, di kota Sanoma CaIifornia, disponsori oleh Westar Instituie, Injil itu diseminarkan
oleh sekitar 76 orang ahli dari berbagai kalangan, seperti guru besar dari berbagai Universitas terkenal didunia, para ahli ilmu theologi dari Katolik dan Protestan, ahli kitab suci, ahli bahasa Ibrani dll yang semuanya tidak ada orang Islam. Injil yang diseminarkan ada lima
yaitu Injil Matius Markus, Lukas, Yohanes dan Injil Thomas.
Ke lima
Injil yang bernama "The Five Gospels" diseminarkan dalam rangka
mengklasifikasikan sabda Yesus. Makanya dalam cover The Fiue Gospels
tersebut tertulis What Did Jesus Really Say? The
Search For The
Authentic Words of Jesus. (Apa yang benar-benar Yesus ucapkan?
Mencari ucapan asli dari Yesus).


Dalam kitab The Five Gospels tersebut, semua ucapan atau sabda Yesus, dicetak berwarna. Ada empat warna yang disepa¬kati, yaitu merah (RED), merah muda (PINK), kelabu (GRAY) dan hitam bolt (BLACK). Ada tiga option (pilihan) yang disepakati untuk menentukan derajat kebenaran sabda / ucapan Yesus, yaitu :

Option 1
** Red : I would include this item unequivocally in the database
for determining who Jesus was.
** Pink : I would include this item with reservations (or
modifications) in the database.
** Gray : I would not include this item in the database, but I might
make use of some of the content in determining who Jesus was.
** Black : I would not include this item in the primary database.

Option 2
** Red : Jesus undoubtedly said this or something very like it.
** Pink : Jesus probably said something like this.
** Gray : Jesus did not say this, but they ideas contained in it
are close to his own.
** Black : Jesus did not say this, it represents the perspective or
content of a later or different tradtion.

Option 3
** Red : That`s Jesus !
** Pink : Sure sounds like Jesus. ** Gray : Well, maybe.
** Black : There`s been some mistake.

Dari hasil seminar, ternyata Injil Yoha¬nes pasal 1 ayat 1 & 14 tidak
masuk kategori yang dinilai atau yang diseminar-kan, sebab ayat-ayat
tersebut dianggap bukan sabda atau ucapan Yesus.
Ayat itu hanyalah ucapan Yohanes saja! Dan ayat tersebut tidak masuk dalam kategori
RED, PINK, GRAY & BLACK.
Hasil akhir dari penelitian dalam seminar yang dilakukan oleh 76 ahli dari berbagai kalangan, menyatakan sebagai berikut :

"Eighty-two percent of the words ascribed to Jesus in the gospels were not actually spoken by him, according to the Jesus Seminar."

"Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil, tidaklah benar-benar diucapkan olehnya, menurut Seminar Yesus."

Pernyataan 76 (tujuh puluh enam) ahli dari berbagai kalangan dari seluruh dunia dalam Seminar tentang Yesus, sungguh mengejutkan dunia, khususnya dikalangan kaum Kristiani, sebab kalau 82% (delapan puluh dua persen) isi Injil bukan benar¬benar diucapkan Yesus, berarti hanya 18% (delapan belas persen) saja isi Injil yang dianggap ucapan Yesus. Ternyata Yoh 1:1 & 14 yang jadi acuan bahwa Yesus 100% Tuhan dan 100% manusia, menurut 76 ahli tersebut, bukan ucapan Yesus, tapi
hanya pendapat penulis Injil itu saja, yaitu Yohanes. Padahal para perseta Seminar Yesus tersebut, tidak ada satupun orang Islam, dan tidak satupun berasal dari lndonesia.

Lebih ironis lagi, dari semua Injil-Injil yang diseminarkan tersebut, Injil Yohanes termasuk yang hampir 100% dianggap bukan ucapan Yesus.

Hasilnya sungguh mengejutkan, dari 4 (empat) kategori, tidak ada satu ayatpun dalam seluruh Injil Yohanes yang dicetak hurup Red. Hurup Pink saja hanya ada 1 (satu), hurup Grey hanya ada 4 (empat) ayat saja, selebihnya Black. Perincian khusus Injil Yohanes sebagai berikut:

RED : (That is Jesus!), tidak satu ayat pun yang dicetak merah, berarti tidak ada satu ayatpun yang dianggap benar-benar ucapan Yesus.

PINK : (Sure sounds like Jesus), hanya ada satu ayat saja yaitu Yoh 4:43.

GRAY : (Well, maybe), hanya ada 4 (empat) ayat saja, yaitu pada Yoh 12 ayat 24, 25, 26 dan Yoh 13 ayat 20.

BLACK : (Jesus did not say this There's been some mistake!) selebihnya bukan ucapan Yesus!

Bayangkan saja, Injil Yohanes terdiri dari 21 pasal, 878 ayat dan 19099 kata. Kalau RED tidak ada, PINK hanya 1 ayat, GRAY 4 ayat, berarti sisanya BLACK (bukan ucapan Yesus) ada 873 ayat.

“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka Hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At Taubah [9]: 31)

Rabu, 14 Agustus 2013

KABAR GEMBIRA DALAM ALKITAB UMAT KRISTEN ADALAH “ISLAM YANG DIBAWA NABI MUHAMMAD SAW”



Memang para debaters Kristen tidak dapat memungkiri kenyataan bahwa Kerajaan Allah belum datang pada saat Yesus masih hidup di dunia ini. Namun mereka yakin Kerjaan itu akan diresmikan dan diperintah oleh Yesus kelak bila ia turun dari surga. Nah apa, dan sepeti apa kerajaan Allah itu, sebaiklah saya bentangkan setiap informasi untuk disimak sebaik-baiknya.

Kabar gembira yang disampaikan nabi Yahya as (Yohanes)- Matius 3:2:

“Bertobatlah, sebab kerajaan surga sudah dekat!”

Kabar gembira yang disampaikan nabi Isa as (Yesus)- Matius 4:17:

“Bertobatlah, sebab kerajaan surga sudah dekat!”

Dalam Inji Matius, Yesus baru berdo’a agar Kerajaan Allah itu datang dan dibentuk di dunia ini.

“Bapa, dikuduskanlah namaMu; datanglah KerajaanMu...” (Lukas 11:2)

Penantian akan datangnya Kerajaan Allah ini tidak hanya merupakan do’a Yesus, tetapi sudah menjadi penanti bagi umat Kristen yang menanti kedatangan Yesus maupun Mesias yang ditunggu-tunggu  umat Yahudi sampai ribuan tahun, tanpa ada gambaran sedikit pun apakah Kerajaan Allah tersebut sudah datang saat ini atau belum.

Apa yang dimaksud dengan Kerajaan Allah itu? Kamus  Webster mendefinisikan Kerajaan Allah (Kingdom of God) sebagai :                                                        

“Kerajaan Spiritual yang diperintahkan oleh Tuhan... Pemerintahan Tuhan dalam struktur dan fungsi, Pemerintahan yang murni yang diatur oleh Tuhan”

Dari defenisi di atas jelas nampak bahwa Kerajaan Allah (Kerajaan Surga), berarti kerajaan spritual yang diatur dengan perintah Allah yang meliputi seluruh umat manusia, atau kerajaan nyata dimana manusia diatur dengan hukum-hukum atau syariat Allah. Berita gembira tentang akan datangnya Islam yang sempurna yang dibawah oleh Nabi Muhammad Saw, merupakan pesan yang dia sebarkan ke seluruh Israil.

“Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil (Kabar Gembira) Kerajaan Allah.” (Matius 4:23)

“juga di kota-kota lain aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus “ (Lukas 4:43)

Di kerajaan tersebut, Allah akan menjadi Penguasa tunggalnya. Manusia hanya sekedar menjadi khalifah pengemban amanah Allah di muka bumi.

“Namun Engkau, ya Allah adalah Rajaku dari zaman purbakala yang melakukan penyelamatan di atas bumi” (Mazmur 74:12)

“bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja Kita, bermazmurlah! Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! Allah memerintahkan sebagai Raja atas bangsa-bangsa..” (Mazmur 47:7-9).

Selanjutnya dalam Kerajaan tersebut Allah akan menjadi hakim atau memberikan hukum (syariat) untuk mengatur dan menghakimi manusia.

“sebab Tuhan (Allah) ialah Hakim kita, Tuhan (Allah) ialah yang memberikan hukum bagi kita; Tuhan (Allah) ialah Raja kita, dia akan menyelamatkan kita”. (Yesaya 33:22)

Kerajaan Allah dan hukum-hukumnya yang sempurna ini tidak akan ditangani nabi Yahudi. Tongkat Kerajaan akan diberikan kepada nabi dari bangsa lain yang berhak dimana bangsa-bangsa akan takluk dimasa pemerintahannya.

Tongkat Kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda (orang Yahudi) atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak  atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.” (Kejadian : 49:10)

Pemerintah Kerajaan Allah yang akan diberikan oleh bangsa lain yang bukan Israil, juga ditegaskan oleh Yesus dalam Injil Matius.

“Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu (hai bani Israil), dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” (Matius 21:43)

Sejak ribuan tahun lalu nabi Yesaya telah meramalkan akan datangnya Kerajaan Allah yakni Islam yang sempurna sebagai Jalan yang lurus.

“Ada suara yang berseru-seru: ;Persipkanlah di PADANG GURUN jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!” (Yesaya 40:3)

Bandingkan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an berikut :

“Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)Nya, niscaya Allah akan memasukan mereka ke dalam rahmat yang besar dariNya (surga) dan limpahan karuniaNya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus untuk sampai kepadaNya.” (An Nisa 4:175)

Kerajaan Allah (Islam yang sempurna) sebagai jalan yang lurus ini belum ada di zaman nabi Yahya as (Yohanes) maupun di zaman nabi Isa as (Yesus). Keduanya mengakui dan mengatakan bahwa Kerajaan Allah “sudah dekat” tetapi belum tiba (Matius 3:2; dan 4:17). Oleh karena itu, pernyataan penulis Injil Matius yang mengatakan bahwa Yesaya 40:3 ditujukan kepada Yesus, BERTENTANGAN dengan pernyataan Yesus sendiri.

Bagaimana mungkin Yohanes mempersiapkan Jalan untuk Yesus sementara Yesus sendiri juga mempersiapkan jalan untuk seorang yang akan datang sesudah dia? Hal ini sangat TIDAK LOGIS. Kenyataan ini didukung pula oleh pernyataan keduanya yang tidak mengakui sebagai nabi yang akan datang (that prophet) yang dijelaskan oleh kitab ulangan 18:18-22. Padahal nabi itu sangat dinanti-nantikan kedatangannya, sehingga siapa saja yang mengakui dirinya sebagai nabi, akan ditanya oleh para imam dan tokoh Yahudi, apakah dia adalah nabi “itu” (that prophet) yang dinubuatkan dalam kitab ulangan 18:18-22?.

“Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dan Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya dan menanyakan siapa dia:’siapakah engkau?’ ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: ‘Aku bukan Mesias”. Lalu mereka bertanya kepadanya: ‘Kalau begitu siapakah engkau? Elia? Dan ia menjawab: ‘Bukan’. Engkaukah Nabi yang akan datang (Ulangan 18:18-22)? Dan ia menjawab ‘Bukan.” (Yohanes 1:19-21)

Bagaimana Yesus mengaku sebagai seorang Nabi dan pertanyaan yang sama ditanyakan kepadanya?

“Didalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepadanya: ‘Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?’ Yesus menjawab kepada mereka: ‘Pergilah dan katakan kepada Yohanes apa yang kamu dengan dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.” (Matius 11:2-4)

Coba kita perhatikan pada ayat diatas, apakah Yesus menjawab hal tersebut? Tidak. Anehnya bukan jawaban Yesus yang dimasukan dari hasil pertanyaan murid-muridnya ya atau tidak malah yang dimuat sipenulis Injil adalah sebuah pernyataan dan tidak menjawab apa yang ditanyakan.

Apakah Yesus menjawab seperti yang termuat di Injil Matius ataukah menjawab ya atau tidak, kita tidak mengetahui dengan pasti. Namun kalau jawaban Yesus adalah tidak, dan itu ditulis oleh penulis Injil Matius, maka jawaban tersebut merupakan PUKULAN TELAK untuk umat Kristen, karena dengan demikian mereka harus mengakui bahwa masih ada Nabi lain yang akan datang sesudah Nabi Isa as (Yesus). Walaupun dalam hal ini tidak dicantumkan jawaban tersebut atau tidak menjelaskan akan datangnya Nabi sesudah Yesus, namun gambaran akan datangnya Nabi sesudah Yesus Jelas tergambar pada pernyataan Yesus di Injil Yohanes.

“Masih banyak hal-hal yang harus ku katakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila ia datang, yaitu Roh Kebenaran, ia akan memimpin kamu kedalam seluruh kebenaran;sebab ia tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarnya itulah yang dikatakannya dan ia akan memberitakanmu tentang hal-hal yang akan datang” (Yohanes 16:12-13)

Sampai dengan Nabi atau Rasul yang ke XXIV, tidak seorang pun yang mengaku bahwa dialah Nabi yang akan datang tersebut.

Bagaimana dengan Yohanes 16:12-13 di atas, siapakah yang dimaksud dari ayat tersebut? Apakah itu Yesus sendiri, Yohanes, Markus, Lukas ataukah Paulus sang Pendusta? Tidak ada satupun yang masuk pada kristeria Nubuat ini kecuali Nabi Muhammad saw. Dialah (Muhammad) yang tidak berkata-kata dari dirinya sendiri dan dialah yang memberitakan tentang hal-hal yang akan datang.

Bagaimana penantian ini setelah datangnya Nabi Muhammad saw? Ketika semua nabi-nabi  mengakui bahwa ajaran mereka masih belum sempurna, maka Allah swt. memproklamirkan datangnya Kerajaan Allah, yakni agama yang sempurna Dinul Islam.

“Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan nikmatKu, dan telah Ku ridhoi Islam itu jadi agama bagimu” (Al Maidah 5:3).



Wassalam...

Semoga bermanfaat

Sumber : Dr. H. Sanihu Munir, SKM, MPH dan beberapa sumber lainnya.